Minggu, 30 September 2012

Learn


Aku adalah keset, tak tahu kenapa semenjak aku diciptakan aku tidak pernah ditempatkan di meja makan, tempat tidur, bahkan ruang tamu.
Tempatku dilantai, aku ditmpatkan didepan pintu masuk , aku adalah tempat orang-orang menginjakan sepatunya,menggesekan sendalnya, meninggalkan kotoran yang diinjaknya.
Aku hanyalah tempat dimana menempelnya kuman dan kotoran namun  aku sedikit bersyukur dibandingkan temanku bola sepak.
Aku adalah bola sepak,aku diciptakan dari kulit pilihan menggunakan warna yang indah dan dipasang disebuah etalase dengan sorotan lampu yang membuat diriku terlihat lebih seksi.
Aku senang ketika wasit membawaku ketengah lapang , karena akulah bintangnya pada saat itu.
Peluit pun dibunyikan, aku ditendang,aku terlempar kekiri aku melambung kekanan,sakit sekali…
Semua pemain tak henti menendangku, ketika aku keluar lapangan aku sangat senang karena penontong berebut mengulurkan tangannya untukku, aku kira mereka akan memeluku namun tidak mereka kembali melemparku ketengah lapangan,tendangan pun tidak dapat dielakan.
Yang aku bingung kenapa tidak ada yang memperdulikanku, memanggil dokter tulang ataupun dukun saja tidak. Aku kesakitan,mereka para pemain yang menendangku malah mendapat pertolongan dokter waktu terjatuh,sedangkan aku?
Namun aku sangat senang ketika melihat mereka saling teckel,saling jegal, bahkan saling tengkar untuk memperebutkan aku.
“ Hidup itu memerlukan sasaran, apakah sasaran selalu baik?tentu jawabannya tidak, terkadang orang masih suka salah sasaran. Terkadang banyak orang yang meragukan akan sasaran yang kita tuju, mencemooh, mengintimidasi bahkan mendiskriminasi  dan terkadang sasaran itu membuat kita rela melukai diri sendiri.  Namun yang perlu kita pahami dalam menuju sasaran itu bukanlah hasilnya namun proses untuk mencapai suatu hasil  sehingga sasaran akan berjalan dengan semestinya.”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar